Jumat, 10 April 2009

Matrik Ruang Lingkup Kajian Pendidikan Bahasa Arab

Ruang Lingkup Wilayah Kajian Fokus Penelitian Research Quetions
Pembelajaran Kurikulum Kurikulum Bhs Arab yang digunakan sekarang.
Implementasi kurikulum Bhs Arab
Sejarah kurikulum Bhs Arab di Madrasah
Pelaksanaan KBM Pengelolaan kelas
Metodologi Pengajaran Pelaksanaan metode pengajaran tertentu
Metode Belajar Gaya belajar siswa
Media Pembelajaran Pemanfaatan IT Bagaimana media pembelajaran bahasa Arab berbasis IT yang baik
Evaluasi Sistem evaluasi
Instrument
Kemampuan guru dalam membuat instrumen
Materi Teksbook
Sequence.
Scope
Relevansi dengan tujuan
Pelaku Pendidikan Guru Kompetensi Guru Bahasa Arab
• Profesional
• Pedagogis
• Sosial
• Kepribadian
Kesesuaian latar belakang pendidikan.
• Peta wilayah (kab/kecamatan)
Pembinaan dan Pelatihan guru bahasa Arab
• MGMP
• Diklat
• Studi lanjut
Kepribadian guru bhs Arab
Guru bhs Arab di masyarakat
Kondisi sosio-ekonomi guru bahasa Arab.
Karier guru bahasa Arab



Siswa Inteligensi
Minat
Motivasi
Latar belakang social ortu
Kelembagaan Lembaga Formal (Sekolah/Madrasah)
Lembaga Non Formal (kursus, pesantren, dll)
Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK)
Kebijakan Kebijakan nasional tentang pendidikan Bhs Arab
Kedudukan Bahasa Arab dalam kurikulum lembaga pendidikan
Perhatian pengambil kebijakan di tingkat madrasah terhadap bahasa Arab
Supervisi Pendidikan Bahasa Arab
Stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan) Peluang kerja lulusan PBA
Kebutuhan stakeholders terhadap alumni PBA
Harapan stakeholders terhadap PBA
Minat umat Islam terhadap bahasa Arab




Konsistensi prosedur penelitian
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Studi Pustaka Kerangka Teori
Uraian-uraian dalam latar belakang masalah sebaiknya bersifat padat dan singkat yang berisi tentang jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. Kegelisahan akademik apa yang menyebabkan mahasiswa atau peneliti tertarik dengan topik atau permasalahan yang hendak diteliti?
b. Permasalahan-permasalahan apa yang akan diangkat dalam rencana penelitian?
c. Mengapa topik atau permasalahan penelitian itu dianggap penting dan layak untuk diangkat dalam penelitian?
d. Adakah data-data pendukung sementara telah dimiliki oleh peneliti berkaitan dengan topik atau permaslahan yang akan diteliti?
e. Sejauh mana peneliti telah melakukan studi pendahuluan atau preliminary research terhadap topik atau permasalahan yang akan diteliti? Seperti diungkapkan sebelumnya, pembatasan masalah pada dasarnya merupakan keputusan peneliti untuk memilih salah satu atau lebih dari sub-sub permasalahan penelitian yang telah diidentifikasi dalam latar belakang masalah. Pembatasan masalah inilah yang sering disebut dengan fokus permasalahan atau fokus penelitian. Fokus penelitian yang baik adalah yang researcable, artinya layak diteliti berdasarkan pertimbangan kemampuan calon peneliti, ketersediaan waktu, kemudahan akes kepada sumber data serta biaya penelitian yang dibutuhkan. Tujuan penelitian adalah jawaban dari rumusan masalah yang ingin dicari melalui kegiatan penelitian. Sedangkan kegunaan penelitian merupakan manfaat atau kontribusi yang bisa diberikan dari hasil penelitian skripsi yang dilakukan. Kontribusi itu bisa berupa sumbangan teoritik keilmuan maupun sumbangan praktis dan aplikatif untuk menyelesaikan problem-problem atau perbaikan tertentu.
Telaah pustaka merupakan penelusuran peneliti terhadap berbagai literatur hasil penelitian sebelumnya yang relevan atau memiliki keterkaitan dengan fokus permasalahan yang ditelitinya. Penelusuran ini dianggap penting guna menghindari adanya plagiasi (penjiplakan atas karya orang lain) atau pengulangan tema-tema skripsi yang ada.
Dalam penelusuran hasil penelitian ini, peneliti harus bisa membuktikan posisi fokus penelitian yang akan dilakukannya di tengah-tengah berbagai hasil penelitian terdahulu. Pada sisi yang lain, peneliti juga harus bisa membuktikan perbedaan antara fokus penelitian skripsinya dengan berbagai hasil penelitian yang telah ada. Oleh karena itu, dalam bagian ini peneliti tidak hanya mengidentifikasi hasil-hasil penelitian orang lain tetapi juga melakukan kritik atau analisis atau komparasi dengan fokus penelitian skripsinya sendiri. Kerangka teori atau landasan teoritis merupakan pisau analisis yang akan digunakan oleh peneliti sebagai pemandu kegiatan penelitiannya. Pemilihan teori tertentu dalam kegiatan penelitian sangat tergantung pada fokus penelitian yang akan ditelitinya. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang ingin meneliti tentang evaluasi pembelajaran bahasa Arab, maka dia harus mengusai berbagai teori tentang evaluasi pembelajaran secara mendalam, khususnya yang menyangkut evaluasi pembelajaran bahasa Arab.


Hipotesis (jika ada) Metode Penelitian
Jenis dan Pendekatan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Analisis Data
Hipotesis penelitian pada dasarnya merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian. Tidak semua penelitian mempunyai hipotesis. Hipotesis penelitian hanya ada jika peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang bertumpu pada analisis statitistik.
Hipotesis penelitian dirumuskan setelah peneliti menelaah secara mendalam teori-teori yang relevan dengan fokus penelitian yang akan ditelitinya. Ungkapan yang digunakan dalam menyusun hipotesis penelitian adalah berbentuk pernyataan positif dan bukan berupa hipotesis nihil (Ho) atau yang dikenal dengan hipotesis statitistik.
Hipotesis penelitian kuantitatif pada dasarnya bisa dibedakan menjadi hipotesis korelatif, hipotesis komparatif dan hipotesis kausalitas. Hipotesis korelatif berupa pernyataan adanya hubungan atau pengaruh antara satu variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen atau lebih. Sedangkan hipotesis komparatif berupa pernyataan adanya perbedaan di antara dua variabel penelitian atau lebih. Adapun hipotesis kausalitas merupakan pernyataan tentang adanya satu variabel tertentu atau lebih yang menjadi penyebab terjadinya variabel lainnya. Dalam metodologi penelitian, dikenal adanya dua pendekatan penelitian, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki jenis-jenis penelitiannya sendiri.
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada pengumpulan data kuantitatif (data yang berupa angka) dan menggunakan analisis statitistik sebagai dasar dalam pemaparan data, analisis data dan pengujian hipotesis serta pengambilan kesimpulan. Jenis-jenis penelitian kuantitatif antara lain; penelitian survey, komparatif, korelatif, dan eksperimen.
Sedangkan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada pengumpulan data yang bersifat kualitatif (tidak berbentuk angka) dan menggunakan analisis kualitatif dalam pemaparan data, analisis data dan pengambilan kesimpulan. Contoh jenis penelitian kualitatif adalah studi kasus dan library research.
Disamping itu, ada juga beberapa jenis penelitian yang bisa didekati baik dengan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Yang termasuk kategori ini misalnya penelitian evaluasi dan penelitian tindakan (action research) yang dalam bidang pendidikan biasanya berbentuk clasroom action research. Sumber data adalah darimana data penelitian itu akan diperoleh dan dikumpulkan. Sumber data bisa berupa orang, benda, atau entitas lainnya. Untuk bisa memperoleh data penelitian yang valid dan reliabel, maka peneliti perlu menentukan teknik penentuan sumber data penelitiannya.
Secara garis besar ada dua teknik penentuan sumber data penelitian, yaitu teknik populasi dan sampling. Teknik populasi biasanya digunakan apabila sumber data yang ada tidak begitu banyak jumlahnya dan bisa dijangkau oleh peneliti. Sedangkan teknik sampling digunakan apabila populasi sumber data terlalu banyak dan peneliti merasa tidak sanggup untuk menjangkau semua itu.
Teknik sampling pada dasarnya suatu cara untuk mengambil atau memilih sejumlah anggota populasi tertentu. Anggota populasi yang terpilih tersebut selanjutnya disebut sengan sampel. Ada berbagai teknik pengambilan sampel yang lazim dipakai dalam kegiatan penelitian, tetapi secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi menjadi dua, yaitu probabilitiy sampling dan non probabilitiy sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan ketentuan semua anggota populasi memiliki peluang untuk terpilih menjadi sampel. Teknik sampling ini sangat lazim dalam pedekatan kuantitatif. Beberapa varian teknik probability sampling ini antara lain; random sampling, proportional sampling, stratified random sampling, area sampling, cluster sampling dan lain-lain.
Non probability sampling adalah teknik pemilihan sampel dengan ketentuan tidak semua anggota populasi mempunyai peluang untuk menjadi sampel. Teknik sampling ini sangat lazim dalam pendekatan kualitatif. Beberapa varian dari teknik sampling ini antara lain; purposive sampling, snow ball sampling, quota sampling, dan incidental sampling. Setelah sumber data ditentukan, selanjutnya peneliti perlu merencanakan dengan teknik apa data penelitian itu akan dikumpulkan. Setidaknya ada beberapa teknik pengumpulan data yang lazim digunakan oleh peneliti, yaitu (a) pengamatan, (b) wawancara, (c) angket, (d) tes, dan (e) dokumentasi.
Sementara untuk melakukan teknik pengumpulan data diperlukan sejumlah instrumen pengumpulan data, seperti lembar pengamatan, video recorder, pedoman wawancara, voice recorder, angket, butir soal dan lain-lain.
Teknik analisis data adalah langkah-langkah atau prosedur yang digunakan seorang peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan sebagai sesuatu yang harus dilalui sebelum mengambil kesimpulan.
Setidaknya ada dua teknik analisis data, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Analisis statistik adalah penggunakan rumus-rumus statistik tertentu untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Sedangkan analisis non statistik lazim digunakan dalam pendekatan kualitatif, yang antara lain bisa berupa klasifikasi, enumerasi, trianggulasi dan lain-lain.

Tidak ada komentar: